.

MARS PESANTREN

Youk perbanyak dengerin sholawat! Al Mahabbatain - Senandung Al Qur'an

Sabtu, 23 Juli 2011

PROFIL PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD SUMBEREJO


Visi, Misi dan Tujuan
Dalam mewujudkan cita-cita yang hendak dicapai, Pondok Pesantren Miftahul Midad merumuskan visi, misi dan tujuan sebagai berikut :
a. Visi
- Mencetak generasi Islam yang beriman dan bertaqwa, memiliki akhlak yang luhur, berwawasan luas, ketajaman intelektual dan mampu berfikir dengan nilai-nilai Islam.
b. Misi
- Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada santri.
- Membiasakan prilaku keagamaan dan berpendidikan Islam.
- Menggali tradisi dan khazanah pemikiran ulama salaf al-shalih.
- Menyiapkan santri yang berakhlaqul karimah yang siap melayani kebutuhan masyarakat.
- Memberikan bekal ketrampilan dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat.
c. Tujuan
- Mencerdaskan kehidupan bangsa dengan pendidikan agama Islam.
- Mencetak santri yang berkwalitas yang mandiri dan berakhlaqul karimah.
- Melahirkan kader-kader ulama’ yang siap menghadapi kehidupan di masyarakat.
- Membantu pemerintah dalam melaksanakan program wajib belajar.
Baca selengkapnya - PROFIL PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD SUMBEREJO

SUSUNAN GENOLOGI KYAI ANAS ABDUL HALIM

Putra putri Kyai Abdul Halim dan Nyai Romlah seluruhnya ada delapan orang yaitu : Nyai Rukoyyah, Kyai M. Khuyyir, Nyai Sholiha, Nyai Hudaifah, Kyai Umar Abdul Halim, Nyai Rofi’ah, Kyai Anas Abdul Halim, dan KH. Anas Abdul Halim.
KH. Anas Abdul Halim menikah dengan Nyai Hj. Nur Habibah dikaruniai Tujuh orang putra yaitu : pertama, Ning Lilik menikah dengan Gus Abdul Sami’ yang dikaruniai lima anak ; kedua, Gus As’adul Umam menikah dengan Ning Ririn Afifah dikaruniai empat anak ; ketiga, Gus Ahmad Zamroni menikah dengan Ning Sa’wana dikaruniai tiga anak ; keempat, Ning Fatmawati menikah dengan Gus Zainul Fu’ad, dikaruniai satu anak ; kelima, Ning Jazilatul Khoiroh menikah dengan Gus Mundir Mangsur yang dikaruniai tiga anak (sekarang mendirikan pondok pesantren di desa Biting) ; keenam, Gus Ahmad Qoyyim menikah dengan Ning Nida dikaruniai dua anak ; dan ketujuh, Gus Atoillah.
Baca selengkapnya - SUSUNAN GENOLOGI KYAI ANAS ABDUL HALIM

BIOGRAFI DAN SUSUNAN GENOLOGI KH. ANAS ABDUL HALIM


Dilihat dari historis kehidupan KH. Anas Abdul Halim, perlu digaris bawahi bahwa beliau ditinggal abahnya semenjak masih kecil. Tidak lama kemudian ditinggal ibunya. Setelah ditinggal kedua orang tuanya KH. Anas Abdul Halim tidak putus asa untuk mencari ilmu, karena ingin meneruskan cita-cita kedua orang tuanya yaitu mendirikan pondok pesantren maka KH. Anas Abdul Halim dalam menempuh pendidikannya, beliau menjalankan dua pendidikan yaitu pendidikan dipondok pesantren dan pendidikan formal yaitu Madrasah Ibtidaiyah sampai Peguruan Tinggi.
Pada tahun 1951 KH. Anas Abdul Halim mulai masuk di tingkat MI (setingkat dengan SD), pertama masuk sekolah beliau masuk kelas satu. Dikelas itu beliau nampak kecerdasan pikirannya, semua pelajaran yang diajarkan gurunya belaiu dapat menangkapnya. Setelah gurunya tahu kecerdasan beliau, maka beliau langsung di naikan kekelas IV, sepulang sekolah beliau meneruskan pendidikan diniyah yang mengajar adalah kakaknya sendiri (Kyai M. Khuyyir). Kemudian pada waktu kelas V beliau dipondokkan oleh ibunya ke pesantren Kyai Barizi Lumajang.
Selanjutnya pada tahun 1957 beliau masuk Pondok Pesantren Assunniyah Kencong Jember yang diasuh oleh Kyai Jauhari Jawawi, pada waktu itu beliau tidak punya apa-apa untuk memenuhi syarat-syarat untuk masuk ke kelas Alfiyah, pada waktu itu syaratnya harus hafal kitab al-Maqsud dan Imrithi. Namun berkat hidayah dan ma’unah dari Allah SWT, kedua kitab tersebut dapat di khatamkan dalam waktu tujuh hari. Kemudian dalam waktu satu minggu beliau dapat menghafal alfiyah dua ratus nadham. Maka KH. Anas Abdul Halim akhirnya dapat masuk dikelas al-fiyah. Meskipun demikian beliau tetap melanjutkan sekolahnya di MTs (setingkat SMP) dan meneruskan pendidikannya ke MA (setingkat SMA) sampai lulus.
KH. Anas Abdul Halim juga pernah belajar dengan Kyai Hamid Pasuruan dan Kyai Juwaini Kediri (Paman Kyai Jauhari Jawawi). Tidak lama kemudian setelah mondok di Kediri, pada tahun 1963 beliau menikah dengan Nyai Nurhabibah.meskipun beliau berkeluarga,beliau menyempatkan untuk mencari ilmu dan masuk ke Perguruan Tinggi (IAIN) Lumajang jurusdan Syari’ah tahun 1966. tapi beliau belum sampai wisuda sudah berhenti, sebab bukti kesarjanaan bagi beliau kurang berfungsi,akan tetai yang berfungsi adalah ilmu yang diperoleh denngan pesantren sebagai doktrinalisasi keagamaan kebangsaan guna menuju ulama yang intelektual.
Baca selengkapnya - BIOGRAFI DAN SUSUNAN GENOLOGI KH. ANAS ABDUL HALIM

LETAK GEOGRAFIS


Desa Sumberejo secara geografis terletak di perbatasan kota Lumajang dengan induk Kecamatan Sukodono. Didaerah ini terdapat instansi Pemerintah yaitu Kantor Bersama Samsat dan Kantor Departemen Agama walaupun keduanya berada pada batas wilayah Desa Sumberejo dengan Desa Kutorenon.
Desa Sumberejo merupakan desa yang cukup luas cakupannya dengan penduduknya yang dapat dengan jumlah ± 5992 jiwa. Desa ini mempunyai lima dusun yang terdiri dari : Dusun Sekarputih, Blimbing, Rejosari, Bubur, dan Klingsi dengan luas wilayah 346.090 meter.
Dusun Sekarputih Desa Sumberejo ini terdapat sebuah Lembaga Pendidikan Agama Islam yaitu Pondok Pesantren Miftahul Midad yang didirikan oleh KH. Anas Abdul Halim. Jarak di perempatan jalan di sebelah Masjid Al-Kautsar ke Pondok Pesantren Miftahul Midad sekitar 250 meter. Dari situ terlihat sebelas pepohonan yang menyelimuti pagar pesantren tersebut.
Pondok Pesantren Miftahul Midad mempunyai dua pintu gerbang yaitu pintu gerbang timur dan pintu gerbang sebelah barat. Pintu gerbang sebelah timur merupakan pintu masuk yang menuju langsung ke ndalem (rumah) pengasuh pesantren, pintunya terbuat daaari besi yang tertata rapi dan dimodifikasi dengan ukiran. Diatasnya ± 4,5 meter terdapat papan nama yang bertuliskan “Logo Pesantren   مؤسسة التربية الاسلامية والاجتمعية المعهد الاسلامية مفتاح المداد Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Pondok Pesantren Miftahul Midad : Jl. Musi No. 17 Po Box 152 Telp (0334) 884 267 Sumberejo, Sukodono Lumajang dan di sebelah timurnya ada sebuah ruang tunggu. Dan pintu gerbang barat merupakan pintu masuk yang menuju ke kantor MTs dan MA Miftahul Midad serta menuju asrama pesantren (Sunan Kali Jaga).
Dilingkungan Pesantren ini terdapat tiga gedung bertingkat. Ketiganya pada waktu pagi digunakan untuk sekolah MTs dan MA Miftahul Midad, pada malam hari dipergunakan untuk sekolah diniyah, pengajian kitab-kitab kuning dan takrar (mengulang kembali pelajaran yang sudah dipelajari atau belajar).
Sumber Data : Observasi PP. Miftahul Midad Sumberejo.
Baca selengkapnya - LETAK GEOGRAFIS

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BERDIDINYA PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD

Pendiri Pondok Pesantren Miftahul Midad adalah KH. Anas Abdul Halim, pada awal berdirinya pondok pesantren ini atas dasar dukungan atau motivasi dari alumni santri abahnya yaitu Kyai Abdul Halim, untuk mewujudkancita-cita dari orang tuanya, maka KH. Anas Abdul Halim mendirikan pondok pesantren guna untuk mengistiqomahkan diri dan mengamalkan ilmu yang diperolehnya.
Pada tahun 1986 merupakan masa munajad dan ikhtiarnya KH. Anas Abdul Halim kepada Allah SWT supaya mendapatkan tempat yang strategis. Pada waktu beliau menhadiri sebuah pengajian di desa Karangsari ada seseorang yang ingin menawarkan tanahnya di desa Sumberejo seluas  750 meter untuk di waqafkan. Dengan petunjuk dari Allah KH. Anas Abdul Halim menerima tawaran tersebut dan akan dijadikannya sebuah Pondok Pesantren.
Mengingat Pondok Pesantren Miftahul Midad yang akan didirikan berada di tengah-tengah kesunyian yang jauh dari perumahan penduduk desa Sumberejo seringkali menjadikan desa tersebut sebagai tempat kemaksiatan. Seperti halnya berjudi, minum-minuman keras, dan tempat perzinaan. Dengan demikian, hal itu merupakan tantangan yang sangat besar bagi KH. Anas Abdul Halim untuk amar ma’ruf nahi munkar di daerah tersebut.
Pada awal berdirinya Pondok Pesantren Miftahul Midad di taandai dengan adanya papan nama berisi tulisan “Disini akan dibangun Pondok Pesantren”
Pemberitahuan itu disambut baik oleh masyarakat Sumberejo yang mendapat hidayah dari Allah SWT. Selanjutnya diteruskan dengan peletakan batu pertama pada hari Rabu 30 Nopember 1988 oleh KH. Anas Abdul Halim, yang disaksikan oleh beberapa kyai dan umaro’ di antaranya : kyai Isymam pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, kyai Basuni Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Pulosari Lumajang, Kepala Desa Sumberejo beserta staf-stafnya dan semua masyarkat Desa Sumberejo yang sangat mendukung dengan adanya pondok pesantren ini.
Pondok Pesantren tersebut diberi nama “Miftahul Midad” yang mempunyai aarti kunci pertolongan. Hal tersebut menunjukan adanya etika santri sebagai kader Islam yang mempunyai solidaritas tinggi, berwawasan luas, memikirkan kaum yang lemah dan membebaskan umat dari kebodohan.
Pada awal pembangunannya beliau (KH. Anas Abdul Halim) membangun musholla putra dan asrama sebelah selatan musholla (sebagai tempat istirahat santri). Pada waktu itu dalam keadaan minus akan modal yang beliau punyai. Kemudian dengan modal tawakal dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT akhirnya Allah SWT membuka rizkinya, banyak orang yang tidak dikenal berdatangan untuk membantu dalam menyelesaikan bangunan tersebut.
Beliau bersama tiga santri putra hidup dalam kesengsaraan yang pada waktu itu KH. Anas Abdul Halim dalam keadaan miskin tidak punya apa-apa dan penuh cobaan yang dihadapi, ironisnya makanan yang dimakan untuk esok harinya pun tidak ada. Namun pendirian beliau sangat teguh, apapun rintangan dan cobaanya beliau hadapi dengan kesabaran dan tawakal kepada Allah SWT.
Pada tahap berikutnya santri semakin hari semakin bertambah, sementara tempat kurang memungkinkan. Beliau (KH. Anas Abdul Halim) menambah kamar lagi sebelah timur musholla (sekarang menjadi kantor Pondok Pesantren Miftahul Midad), juga merupakan tempat atau kediaman KH. Anas Abdul Halim beserta keluarganya.
Santri putri mulai bermunculan sehingga mau tidak mau beliau harus menambah kamar guna menyediakan tempat untuk mereka beristirahat, belajar dan lai-lain. Atas ma’unah dari Allah dan tidak lepas dari do’a kaum muslimin, pembangunan dapat dilaksanakan dengan lancar. Santri yang mondok pada awal pembukaan pesantren Miftahul Midad adalah santri yang tahu rasa pahitnya dalam perjuangan membangun pondok pesantren ini, namun tidak sebagaimana yang dirasakan oleh KH. Anas Abdul Halim.
Berjalan dengan lanjutnya perkembangan pondok pesantren ini beliau mulai membuka pengajian yang pertama bersama masyarakat Sumberejo. Pengajian ini dihadiri oleh gurunya KH. Anas Abdul Halim yaitu Kyai Jauhari Jawawi pengasuh pondok pesantren Assunniyah Kencong Jember.
Kemudian pada tahun 1993, beliau mempunyai pemikiran bahwa semua santri yang mondok di pessantrennya tidak mungkin menjadi kyai semua, kemungkinan lain ada yang menjadi guru, pegawai negeri, petani, bisnisman dll. Maka beliau membuka program Kejar Paket B yang dibuka oleh Bapak Muflih Faris asisten II KDH Tingkat II Lumajang. Dengan dibukanya proses belajar mengajar ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Miftahul Midad merupakan pesantren yang dinamis dan membuka potensi baagi santri untuk mempelajari ilmu duniawi dan ukhrawi.
Pada tahun 1995 KH. Anas Abdul Halim dapat membangun Madrasah Diniyah. Disamping itu juga pada tahun 1996 beliau mendirikan madrasah formal yaitu MTs Miftahul Midad dan dilanjutkan dengan membuka Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Midad.
Pondok Pesantren Miftahul Midad telah banyak mencetak kader-kader Islam yang berkwalitas dan ini terbukti bahwa alumni pondok tersebut banyak yang berhasil. Keberhasilan itu dapat dilihat dari potensi-potensi yang dikembangkan pada alumni dalam kehidupan masyarakat dimana mereka banyak yang menjadi masyarakat, da’I, guru atau dosen, dan lain-lain yang berguna di masyarakat.
Dari kurun waktu Pondok Pesantren Miftahul Midad bertambah maju dan berkembang. Santrinya pun juga sudah ratusan orang serta kepercayaan masyarakat semakin besaar dari tahun ketahun. Daerah disekitar pesantren tersebut sekarang jadi daaerah yang damai dan menanamkan etika keagamaan yang tinggi. Ini tampak pada aktivitas masyarakat yang penuh dengan nuansa Islami, seperti diadakan pengajian di Pesantren ini setiap malam rabu masyaraakat Sumberejo banyak yang mengikuti kegiatan tersebut. Disamping itu pengajian-pengajian dan kegiatan shalawatan di setiap Mushalla yang berada di sekitar pesantren khususnya desa Sumberejo yang secaara rutin dilaksanakan. Pendidikan generasi muda pun berkembang secara pesat dengan didirikannya sekolah MTs dan MA didaerah tersebut.
Baca selengkapnya - SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BERDIDINYA PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD